Bagikan Artikel ini

SIARAN PERS

Remaja, Seksualitas, dan Teknologi: Remaja Tidak Sendirian

Remaja, Seksualitas, dan Teknologi: Remaja Tidak Sendirian

Jakart (31/07)–Remaja sangat rentan menjadi korban kekerasan di ranah internet. Tindakan cyberbullying, pelecehan seksual, hingga penipuan kerap kali dialami remaja tanpa adanya upaya pencegahan. Upaya tersebut bisa berbentuk layanan internet yang ramah remaja dan mudah diakses.

Internet juga menjadi ranah yang menawarkan berbagai kesempatan bagi remaja untuk berekspresi dan mengaktualisasi diri. Dalam 10 tahun terakhir ini, internet di Indonesia berkembang sangat pesat. Mengutip data statistik dari Jasa Internet Indonesia (APJII), sampai akhir tahun 2014, pengguna aktif internet mencapai 88,1 juta jiwa. Uniknya, hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%) berada di rentang usia 18-25 tahun. 

Rutgers WPF Indonesia bersama mitra selama tahun 2014 membuat penelitian mengenai akses remaja terhadap informasi mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi di Jakarta, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Hasilnya, remaja meskipun penetrasi internet di Indonesia sangat tinggi, namun akses ini masih belum merata. Selain itu, meskipun informasi banyak tersedia di internet, masih sulit menemukan informasi yang kredibel dan ramah remaja seperti informasi mengenai bahaya narkoba, infeksi menular seksual, kekerasan, bullying serta keberagaman seksual.

“Remaja Indonesia memiliki akses yang luas terhadap internet. Namun hal ini belum diimbangi dengan penyediaan informasi yang akurat, terpercaya, tidak menghakimi, dan ramah remaja. Rutgers WPF Indonesia bersama mitra yang bekerja di 10 provinsi menghadapi tantangan ini dengan menyediakan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas ramah remaja. Kami telah mengembangkan kursus online atau e-course Sobat ASK dan android apps yang ramah remaja,” tutur Monique Soesman, Direktur Rutgers WPF Indonesia.

Penyediaan e-course ini adalah perkembangan dari kegiatan Rutgers WPF Indonesia selama ini, karena dalam tahun tahun sebelumnya kami telah mengembangkan berbagai modul pendidikan kesehatan repoduksi dan seksualitas seperti  “Aku dan Kamu” khusus untuk TK, modul “SETARA – Semangat Masa Remaja”untuk SMP  dan “DAKU! – Dunia Remajaku Seru!”.untuk SMA. Tidak hanya itu. Kami jugamemberi perhatian kepada anak lapas  dengan modul “SERU – Sumber Edukasi Masa Remajaku”, serta untuk anak Sekolah Luar Biasa dengan difabilitas penglihatan dan pendengaran telah disediakan modul “Maju” dan “LangkahPastiku”. Modul-modul ini telah diadaptasi oleh berbagai lembaga pendidikan di lebih dari 10 provinsi di Indonesia dan akan terus menerus diperluas jangkauannya.

“E-course Sobat ASK ini dan aplikasi android telah kami kembangkan untuk melengkapi berbagai modul pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi bagi anak dan remaja yang menggunakan metode pelajaran yang biasa dilakukan di sekolah. E-course ini dibuat dengan semakin meningkatnya akses remaja terhadap internet dan teknologi dan ditujukan untuk memenuhi rasa ingin tahu remaja. Kalau mengikuti e-course ini kami harap  remaja lebih berdaya dan mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan reproduksi dan kekerasan,” tambah Monique Soesman.

Kelebihan e-course Sobat ASK adalah pendekatan yang  berbasis hak atas diri, maka proses pembuatan e-course pun dilakukan partisipatif karena melibatkan guru dan ahli pendidikan. Hasilnya  e-course ini sangat ramah terhadap remaja dan hasil yang kami harapkan adalah remaja menjadi subjek perubahan, bukan sekedar objek yang harus dilindungi. Ketika mereka sadar  haknya, mereka akan menjadi aktor anti kekerasan karena pendidikan seksualitas yang kami tawarkan berbasis pada penghargaan tubuh sendiri dan tubuh orang lain.

TentangRutgers WPF Indonesia

Rutgers WPF Indonesia adalah organisasi nirlaba yang bekerja untuk kesehatan reproduksi, seksualitas, dan hak asasi manusia. Rutgers WPF mengembangkan berbagai program mengelola pendidikan seksualitas yang diimplementasikan bersama mitra lokal di Indonesia. Saat ini RutgersWPF Indonesia bekerja dengan lebih dari 18 mitra di 10 provinsi di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kontak:

Rinaldi Ridwan – 081311413096 rinaldi@rutgerswpfindo.org

www.rutgerswpfindo.org

Facebook: Rutgers WPF Indonesia

Twitter: @rutgerswpfindo

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.