Lokakarya Advokasi bersama Anggota Aliansi Yes I Do

Bagikan Artikel ini

Program Yes I Do telah berjalan selama satu tahun untuk mengentaskan praktik perkawinan anak, kehamilan remaja, dan praktik berbahaya bagi organ reproduksi perempuan di wilayah Sukabumi, Rembang, dan Lombok Barat. Dengan berbagai pencapaian dan tantangan yang telah berhasil didokumentasi, Yes I Do mengawali tahun 2018 dengan pemanfaatan dokumentasi tersebut untuk mempertajam kerja program melalui advokasi. Oleh karena itu, lokakarya penyusunan strategi advokasi dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk membangun strategi advokasi yang lebih fokus dan sistematis.

Pada tanggal 26-28 Februari 2018, lokakarya dilaksanakan di Jakarta dengan peserta tiga organisasi anggota aliansi nasional dan empat organisasi anggota aliansi lokal. Adapun organisasi di tingkat nasional dihadiri oleh Rutgers WPF Indonesia, Plan Internasional Indonesia, dan Aliansi Remaja Independen. Sedangkan empat organisasi di tingkat lokal yaitu Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Lembaga Perlindungan Anak Rembang (LPAR), Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK), dan ARI di masing-masing wilayah intervensi.

Lokakarya ini difasilitasi oleh dua orang fasilitator dengan keahlian di bidang advokasi yaitu Nur Jannah (Associate Researcher untuk Child Protection Specialist di Credos Institute) dan Henry Pirade (Humanitarian Manager untuk Australia’s aid program – Department of Foreign Affairs and Trade) serta diperkaya dengan sesi oleh Lies Marcoes, Direktur Rumah Kita Bersama dan salah satu pakar gender senior di Indonesia. Peserta dibagi dalam kelompok berdasarkan wilayah (Nasional, Sukabumi, Rembang, dan Lombok Barat). Setiap kelompok difasilitasi untuk memberdayakan pengetahuan serta kapasitas anggota dalam memetakan potensi serta tantangan unik wilayah terkait advokasi, hingga merancang strategi dan rencana kerja yang konkrit dan terstruktur untuk dieksekusi. Presentasi kelompok dilakukan pada sebagian besar sesi untuk mendapatkan perspektif dan masukan dari pihak lain. Pada akhir lokakarya, setiap wilayah mempresentasikan fokus kerja advokasi di wilayah masing-masing. Melalui lokakarya ini, tim pelaksana program Yes I Do memahami lebih banyak tentang tujuan dan kontribusi masing-masing organisasi dalam ranah advokasi Yes I Do, prioritas, nilai dan sikap yang diperlukan untuk melakukan advokasi, serta mekanisme advokasi yang tepat untuk wilayah masing-masing hingga tahun 2020.

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.